Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Pertemuan Kiai NU Se-Madura Keluarkan 7 Seruan Moral

Photo: Metro Nasional | Redaksi: Masto

Bangkalan | Metro Nasional - Pertemuan Kiai NU Se-Madura Keluarkan 7 Seruan Moral, Kiai NU yang tergabung di Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) se-Madura Raya menggelar pertemuan khusus dengan mengeluarkan tujuh seruan moral di pilkada 2024. Pertemuan ini berlangsung di kediaman KH. Imron Fattah, Kelurahan Kemayoran, Bangkalan, pada 17 November 2024. Ketua Koordinator Daerah (Korda) Madura Raya, KH. Taufieq Hasyim, dalam kesempatan itu menjelaskan bahwa pertemuan ini digelar dengan mempertimbangkan sejumlah alasan penting, terutama menjelang Pilkada, Pilgub, dan Pilbup 2024.

Menurutnya, mayoritas masyarakat Madura adalah warga Nahdlatul Ulama (NU), sehingga pengurus PCNU merasa memiliki tanggung jawab moral untuk memberikan arahan kepada masyarakat agar proses demokrasi ini berlangsung dengan baik. "Sebagian besar masyarakat Madura adalah warga NU. Bagi mereka yang sudah memenuhi syarat untuk memilih, kami mengimbau untuk menggunakan hak pilihnya dalam Pilkada 2024. Sebagai pengurus PCNU, kami merasa berkewajiban untuk mengingatkan agar Pilkada berlangsung dengan damai, aman, dan tanpa hambatan," ujar KH. Taufieq Hasyim.

Sebagai Ketua PCNU Kabupaten Pamekasan, KH. Taufieq juga menambahkan bahwa dalam pertemuan tersebut, para pimpinan PCNU dari empat kabupaten di Madura sepakat untuk mengeluarkan tujuh seruan moral guna memastikan Pilkada 2024 berjalan dengan baik.

Beberapa seruan tersebut di antaranya adalah:

1. Melaksanakan istighotsah untuk kesuksesan dan terciptanya Pilkada yang damai pada tahun 2024.
2. Mendorong masyarakat untuk menggunakan hak pilihnya tanpa golput, sesuai dengan pilihan hati masing-masing.
3. Menjaga kerukunan antarwarga dan menghargai perbedaan pilihan politik, baik selama maupun setelah Pilkada.
4. Menghindari fitnah, ucapan yang tidak pantas, serta provokasi, baik yang disampaikan secara langsung maupun melalui media sosial.
5. Menanggulangi praktik politik uang (money politics).
6. Berpegang teguh pada sembilan pokok pedoman politik NU.
7. Mengingatkan KPU, Bawaslu, dan aparat penegak hukum untuk bertindak netral dan tidak memihak kepada salah satu pasangan calon (Paslon).

Sementara itu, Ketua PCNU Bangkalan, KH. Makki Nasir, menambahkan rasa syukurnya atas terselenggaranya pertemuan ini. Menurutnya, silaturahmi yang terjalin antara pengurus PCNU dari berbagai kabupaten di Madura berhasil menghasilkan kesepakatan bersama yang mendukung kelancaran Pilkada 2024.

"Dalam pertemuan ini, seluruh pengurus PCNU se-Madura sepakat untuk memberikan imbauan kepada warga Nahdliyin di wilayah masing-masing. NU sebagai organisasi tidak terlibat dalam politik praktis. Kami memberikan kebebasan bagi setiap warga Nahdliyin untuk memilih sesuai hati nurani mereka dalam Pilkada 2024, baik dalam pemilihan Bupati dan Wakil Bupati maupun Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur," ungkap KH. Makki Nasir.

Perwarta : Samsul Arifin